110 Tips Berkomunikasi dengan Publik

Komunikasi menggunakan berbagai cara - ada ribuan cara, termasuk bahasa tubuh, kata-kata, gambar dan isyarat - dan memiliki banyak bentuk. Misalnya berupa percakapan antara dua orang, sebuah diskusi kelompok, sebuah argumentasi. Berikut ini 110 tiips tentang dasar-dasar komunikasi:

Berkomunikasi Secara Lisan – Bertatap Muka:
  1. Sebuah awal yang sangat penting adalah: Berpikirlah sebelum berbicara.
  2. Sadari akan keterbatassan dari kata yang diucapkan.
  3. Kata-kata, begitu diucapkan, akan sulit untuk ditarik kembali.
  4. Kendalikan nada bicara dan penekanan.
  5. Cobalah untuk tidak memotong saat klien sedang berbicara.
  6. Kenali gaya vocal anda.
  7. Hindari menggunakan istilah-istilah yang canggih.
  8. Sebaliknya, kata-kata dan kalimat klise bisa membantu dalam berkomunikasi.
  9. Saat ngobrol dengan seorang klien, cobalah untuk mengoreksi bahasanya.
  10. Berhati-hatilah saat berhadapan dengan seseorang yang aksennya sulit untuk dipahami.
  11. Sadarilah bahwa meskipun orang itu memahami apa yang anda ucapkan, tapi dia mungkin tidak selalu mampu untuk menjawabnya.
  12. Ingatlah bahwa ada perbedaan yang sangat besar di dalam cara menggunakan dan menerjemahkan kata-kata yang sama.
  13. Hindari menggunakan kata 'kita' secara tidak layak, terutama di tahap awal saat menjalin hubungan dengan seorang klien.
  14. Kata-kata yang berhubungan dengan kesopan-santunan itu berbeda-beda dari satu budaya ke budaya lainnya.
  15. Ingatlah bahwa bahasa itu adalah sesuatu yang hidup.
Berkomunikasi Secara Lisan – Memberikan Presentasi:
  1. Memberikan sebuah presentasi itu kurang akrab dan kurang interaktif, tapi tetap adalah sebuah cara yang efektif untuk berkomunikasi.
  2. Persiapkan diri untuk presentasi anda.
  3. Putuskan poin-poin utama anda: tidak lebih dari tiga poin dalam sebuah pembicaraan selama 10 menit.
  4. Presentasi itu sendiri akan jadi lebih menenangkan jika anda lebih dulu memperkenalkan diri secara singkat.
  5. Arahkan audience melalui poin-poin utama anda dengan cara yang logis dan menarik.
  6. Putuskan kapan akan memberikan handout sebelum presentasi.
Berkomunikasi Secara Lisan – Berbicara di Telephone:
  1. Telephone membuat orang-orang bisa berkomunikasi dengan perasaan, menyampaikan kehangatan atau desakan di dalam nada suara kita, dan membentuk semacam ikatan melalui percakapan.
  2. Jangan lupa tentang nada suara saat menggunakan telephone.
  3. Gunakan nada suara penyambutan yang konsisten setiap kali anda menjawab telpon.
  4. Anda boleh meminta orang untuk menunggu tapi jangan meninggalkan lalu melupakan mereka.
  5. Orang-orang cenderung untuk menganggap telpon itu adalah sebuah sarana yang mendesak dan mengenali nilai terapinya.
  6. Berikan pesan jawaban telpon yang jelas.
  7. Pikirkan dulu apa yang akan anda katakan.
  8. Tunggu sampai nada dering berhenti sebelum bicara.
  9. Mulailah dengan nama anda dan organisasi anda jika anda merupakan salah satu anggotanya.
  10. Berbicaralah secara perlahan dan jelas.
  11. Jika anda memberikan nomor telpon, alamat email, atau alamat pos, ulangi.
Komunikasi Non-Lisan – Menulis:
  1. Ingatlah bahwa semua yang ditulis itu dua kali lebih kuat.
  2. Jangan pernah menulis apapun yang tidak ingin anda baca jika tulisan itu dialamatkan pada anda sendiri.
  3. Ingatlah bahwa komunikasi tertulis itu tidak ditemani oleh komunikasi non-lisan yang melemah.
  4. Sebaliknya, menulis itu bisa menjadi sebuah cara untuk mengekspresikan diri tanpa ada tekanan sosial yang berhubungan dengan komunikasi tatap muka.
  5. Di dalam konteks profesional, akurasi itu penting.
  6. Pastikan untuk menyesuaikan gaya tulisan anda dengan pembaca.
  7. Tulislah secara terstruktur.
  8. Pertimbangkan jenis font dan format yang anda gunakan.
  9. Jika anda menerima suatu tulisan yang tidak menyenangkan dari orang lain, cobalah untuk menunda penilaian negatif mengenai hal itu.
  10. Jangan mengabaikan tentang form dan administrasi.
  11. Guakan form dengan bijak.
  12. Ingatlah bahwa berurusan dengan apapun yang menyangkut angka dan kalkulasi itu bisa menjadi masalah bagi sebagian orang.
Komunikasi Non-Lisan – Tulisan Elektronik:
  1. Berhati-hatilah dengan email-email yang mendesak.
  2. Hormati privacy.
  3. Jangan mencampuri urusan orang lain.
  4. Pahami dan terapkan ‘netiquette’.
  5. Pelajari setidaknya beberapa bahasa.
  6. Menjadi jelaslah tentang kenapa anda mengirim email.
  7. Tulislah dengan cara yang fokus.
  8. Berhati-hatilah terhadap kemungkinan dan jebakan dari berkomunikasi di situs sosial networking dan ruang chatting.
  9. Kenali potensi dari komunikasi elektronik untuk klien dengan kebutuhan tertentu.
  10. Saring informasi atau petunjuk yang anda temukan di internet.
  11. Penggunaan komputer mungkin akan membuat beberapa klien jadi terasingkan.
  12. Ketahui bahaya dari mendiskusikan informasi pribadi.
Komunikasi Non-Lisan – Bahasa Tubuh:
  1. Pahami bahwa komunikasi tatap muka itu umumnya non-lisan.
  2. Yang paling utama, berlatihlah untuk mengamati bagaimana orang berperilaku karena ini bisa membantu anda di dalam pekerjaan.
  3. Sadari potensi dari komunikasi non-lisan.
  4. Kenali bahwa perilaku itu adalah komunikasi.
  5. Pahami kenapa seseorang berperilaku seperti yang mereka lakukan.
  6. Monitor pesan-pesan facial anda.
  7. Perhatikan bahasa tangan anda.
  8. Apa yang di komunikasikan oleh perilaku anda?
  9. Ingatlah bahwa di dalam setiap situasi sosial terdapat postur-postur yang layak dan tidak layak.
  10. Jangan duduk saling berhadapan secara langsung karena ini bisa terasa sangat konfrontasional.
  11. Pertahankan jarak personal yang cukup jika memungkinkan saat bekerja dengan klien.
  12. Hargai bahwa orang-orang dari ras dan budaya yang berbeda itu menggunakan ekspresi wajah yang berbeda untuk berkomunikasi dengan cara yang berbeda-beda pula.
Komunikasi Non-Lisan – Berkomunikasi Secara Imajinatif!:
  1. Berpikirlah secara literal tentang bentuk komunikasi seperti apa yang bisa anda gunakan dengan klien.
  2. Sebuah gambar bisa bernilai ribuan kata.
  3. Gunakan gambar, logo dan simbol.
  4. Gunting gambar-gambar dari majalah.
  5. Gunakan asesoris di kehidupan nyata.
  6. Susuaikan dengan akal sehat.
  7. Pertimbangkan menggunakan bahasa isyarat.
  8. Bereksperimenlah dengan ecomap.
  9. Untuk membuat sebuah ecomap itu adalah sebuah tugas simple yang bisa mengarah ke suatu respon yang kompleks.
  10. Buat materi visual yang sesuai dengan usia.
Cara Berkomunikasi yang Berbeda-beda – Berkomunikasi Satu Lawan Satu:
  1. Berhati-hatilah terhadap kekuatan relatif dari komunikasi satu lawan satu sebagai kebalikan dari berkomunikasi dengan sebuah group.
  2. Komunikasi satu lawan satu itu adalah bentuk komunikasi yang paling intensif dan umum.
  3. Berkomunikasi pada basis satu lawan satu itu memiliki keunggulan berupa privacy.
  4. Komunikasi satu lawan satu itu adalah ledakan singkat yang terbaik.
  5. Berhati-hatilah terhadap kelemahan dari sebuah percakapan rahasia.
  6. Komunikasi satu lawan satu itu mengijinkan untuk memberikan petunjuk yang disesuaikan.
  7. Seorang pekerja bisa memfokuskan perhatiannya hanya pada masalah dan kebutuhan klien di dalam situasi satu lawan satu.
  8. Komunikasi satu lawan satu bisa memberikan perasaan puas yang lebih besar kepada pekerja.
Cara Berkomunikasi yang Berbeda-beda – Berkomunikasi dengan Grup:
  1. Bekerja di dalam sebuah grup itu bisa jadi lebih efisien, hemat waktu dan cara yang lebih menyenangkan untuk bekerja dengan klien.
  2. Tidak ada hal yang mistis tentang 'kelompok kerja.'
  3. Grup bisa menyatukan pengetahuan dan skill sebanyak mungkin karena ada banyak orang di dalam grup.
  4. Jika klien memiliki kesamaan, mereka bisa mendapatkan manfaat dari kontribusi dari rekan-rekan mereka.
  5. Grup-grup menambahkan sebuah dimensi baru bagi dinamika berkomunikasi.
  6. Grup-grup memberikan peluang untuk membawa keluar aktivitas atau memainkan games.
  7. Ketahui gaya-gaya umum dari berperilaku di dalam grup yang berpusat pada tugas.
  8. Ketahui gaya anda sendiri.
  9. Sebuah grup yang sehat membutuhkan keseimbangan di semua fungsi.
  10. Untuk memfasilitasi komunikasi grup anda perlu mengorganisir dan pastikan peran anda sendiri di dalam proses itu jelas.
  11. Pertimbangkan apakah anda membutuhkan seorang fasilitator luar atau tidak.
  12. Berhati-hatilah bahwa anda mungkin perlu menengahi komunikasi dari orang-orang di dalam sebuah setting grup.
  13. Pahami perbedaan antara sebuah grup dengan sebuah team.
  14. Identifikasi peluang dimana anda bisa 'membangun team.'
  15. Ada lebih banyak percabangan untuk kerahasiaan saat anda bekerja sebagai sebuah team.
  16. Berhati-hatilah bahwa sebagian aspek dari pelayanan yang anda sediakan itu benar-benar menonjol atau jatuh oleh kemampuan anda untuk bekerja sebagai bagian dari sebuah team.
  17. Grup-grup dan team membuat banyak keputusan - sadari bagaimana anda membuat keputusan-keputusan itu.
  18. Konsultasi itu berbeda dengan kolaborasi.
  19. Kata mufakat itu sulit tapi ampuh.
  20. Grup dan team itu lebih menyenangkan.
  21. Bekerjalah dengan keluarga sebagai sebuah grup.
  22. Kelompok kerja keluarga bisa jadi efektif di dalam mengatasi banyak masalah.
  23. Pertimbangkan konferensi grup keluarga.
  24. Umumnya, targetkan untuk memahami, dari pada mengambil resiko untuk salah memahami.